Teknik Perekaman Sinematik Ini Bikin Video Lebih Menarik!

Merekam ada ilmunya, ini teknik perekaman sinematik untuk hasil video lebih menarik.

Membuat video sinematik yang menarik dan memikat tidak semudah memotret satu momen. Dalam sinematografi, kamu harus menangkap rangkaian momen yang saling terhubung untuk menyampaikan pesan atau emosi secara visual.

Agar hasil video terlihat lebih profesional dan estetik, ada beberapa teknik perekaman sinematik yang bisa kamu terapkan. Dengan penguasaan teknik ini, video yang kamu buat akan terlihat lebih hidup dan mampu menarik perhatian penonton sejak detik pertama.

5 Teknik Perekaman Sinematik yang Membuat Video Lebih Dramatis

Untuk hasil video yang sinematik, ini lima teknik yang perlu diperhatikan:

1. Close-Up Shot: Menyorot Detail Secara Emosional

Close-up shot digunakan untuk memperlihatkan detail suatu objek secara intens, mulai dari ekspresi wajah, tekstur makanan, hingga gerakan tangan. Teknik ini ampuh membangun koneksi emosional antara penonton dan subjek.

  • Kapan digunakan?
    Saat ingin mempertegas momen intim atau menampilkan detail kecil yang bermakna.

  • Peralatan yang disarankan:
    Gunakan lensa makro untuk menangkap detail secara tajam, terutama jika kamu merekam produk atau makanan.

2. Tracking Shot: Mengikuti Gerak Subjek Secara Halus

Tracking shot adalah teknik merekam dengan mengikuti subjek yang sedang bergerak, bisa dari depan, belakang, atau samping. Cocok untuk adegan perjalanan, aksi, atau vlog karena menciptakan kesan dinamis dan sinematik.

  • Tips stabilisasi:
    Gunakan gimbal stabilizer agar video tetap mulus meski subjek atau kameranya bergerak.
    Alternatif lainnya adalah drone untuk pengambilan gambar dari udara atau lensa wide untuk memperkuat suasana lokasi.

3. Vertigo Shot: Memberi Efek Dramatis yang Memukau

Vertigo shot atau dolly zoom menghasilkan efek visual dramatis yang membuat latar belakang tampak berubah ukuran, meskipun subjek tetap di tempat. Ini dilakukan dengan bergerak maju atau mundur sambil melakukan zoom ke arah yang berlawanan.

  • Fungsi utama:
    Menonjolkan perubahan suasana secara emosional—misalnya dari tenang ke tegang.

  • Pengaturan teknis:
    Gunakan lensa 35mm atau 50mm, pastikan subjek berada di tengah frame. Bereksperimenlah dengan aperture f/2.8 hingga f/5.6 untuk kedalaman fokus yang sesuai. Gunakan fitur autofocus untuk kemudahan saat bergerak.

4. POV (Point-of-View) Shot: Menghadirkan Perspektif Orang Pertama

POV shot merekam dari sudut pandang subjek, membuat penonton merasa seolah menjadi tokoh utama. Teknik ini efektif untuk menciptakan pengalaman imersif, terutama dalam vlog, dokumenter, atau film pendek.

  • Cara penerapan:
    Pasang kamera di helm, chest mount, atau alat khusus seperti head rig.
    Lensa 35mm atau 50mm cocok digunakan untuk memberikan kesan pandangan alami.

5. Rack Focus Shot: Mengarahkan Perhatian Penonton Secara Halus

Rack focus adalah teknik mengubah fokus secara halus dari satu objek ke objek lain dalam satu frame. Cocok digunakan saat ingin mengalihkan perhatian penonton dari latar ke subjek utama, atau sebaliknya.

  • Contoh penerapan:
    Saat memperkenalkan karakter baru, kamu bisa mulai dengan fokus pada latar, lalu berpindah ke subjek saat ia memasuki frame.

  • Manfaat:
    Teknik ini memberikan transisi visual yang elegan, tanpa perlu cut atau edit tambahan.

Tips Tambahan untuk Video Sinematik yang Maksimal

  • Perhatikan pencahayaan: Cahaya alami saat golden hour (pagi/senja) sangat ideal untuk tampilan sinematik.

  • Gunakan depth of field: Blur latar belakang (bokeh) agar subjek terlihat menonjol.

  • Stabilitas video penting: Gunakan tripod atau gimbal untuk hasil yang profesional.

  • Color grading: Sentuhan warna di tahap editing bisa memperkuat mood dan tone cerita.


Menguasai teknik perekaman sinematik bukan hanya soal alat yang digunakan, tapi juga soal pemahaman sudut pandang, pencahayaan, dan pergerakan kamera. Dengan menerapkan teknik seperti close-up, tracking, vertigo shot, POV, hingga rack focus, kamu bisa menciptakan video yang tidak hanya enak dilihat, tapi juga menyentuh emosi penonton.