Sekilas Mengenai Co-founder dan Perannya

Istilah founder dan co-founder sesungguhnya sudah ada sejak sebelum munculnya istilah startup. Intinya, satu perusahaan atau instansi pasti memiliki keduanya. Keduanya punya peran masing-masing dalam memajukan perusahaan yang mereka jalani.

Apa itu co-founder? Apa saja perannya di dalam perusahaan?

Sekilas Mengenai Co-founder

co founder

Co-founder adalah partner yang bekerja sama dengan pendiri perusahaan (founder). Definisi posisi ini sebenarnya juga cukup luas. Ada yang berpendapat bahwa pendiri adalah salah satu penggagas usaha itu sendiri, tetapi membutuhkan bantuan lebih (biasanya finansial) dari orang lain. Nah, penggagas lain yang mempunyai dana lebih untuk mendukung perusahaan itulah yang biasanya disebut co-founder.

Ada juga pendapat bahwa mereka yang di posisi ini sebenarnya adalah orang kedua, ketiga, dan seterusnya yang mendampingi si pendiri. Si pendiri inilah yang disebut sebagai numero uno-nya perusahaan. Namun, bisa jadi si pendiri membutuhkan dukungan finansial dari orang kedua, ketiga, dan seterusnya. Intinya, di dalam suatu perusahaan atau instansi, pasti ada dua sosok ini.

Apa Bedanya Founder Dengan Co-Founder?

Founder dan co founder

Meskipun terdengar fleksibel, peran kedua sosok dalam perusahaan ini sebenarnya sudah cukup jelas. Founder adalah penggagas utama perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Co-founder adalah orang pertama yang membantu si pendiri untuk mewujudkan gagasan usaha mereka.

Apakah seorang co-founder punya hak suara atas operasional perusahaan? Tentu saja kontribusi mereka juga diperhitungkan. Meskipun bukan penggagas utama perusahaan, sosok ini bisa saja ikut andil dalam berjalannya perusahaan tersebut. Namun, ini tergantung kesepakatan bersama dengan si penggagas utama.

Apa Peran dan Tanggung Jawab Seorang Co-Founder Dalam Perusahaan?

Lebih jelasnya, seorang co-founder mempunyai berbagai peran dan tanggung jawab sebagai berikut:

  • Melakukan identifikasi peluang pasar.
  • Melakukan pengembangan produk hingga dalam bentuk paling akhir.
  • Membimbing para direktur.
  • Melakukan proyeksi visi perusahaan.
  • Tetap fokus pada IKU (Indikator Kinerja Utama).
  • Menjadi pengambil keputusan akhir (biasanya bersama founder setelah rapat internal).

Jadi, salah besar kalau masih ada yang berasumsi bahwa peran co-founder hanya menjadi donator perusahaan. Justru, sosok ini perannya cukup krusial. Ada kalanya si pendiri membutuhkan ‘pendapat kedua’ (second opinion) bila hendak memutuskan sesuatu untuk perusahaan.

Begitu pula dengan peran founder. Si pendiri tidak hanya asal punya perusahaan, tetapi lepas tangan untuk urusan manajemen dan kemajuan perusahaannya sendiri.

Apa Saja Keahlian yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Seorang Co-Founder?

Inilah beberapa keahlian yang sebaiknya dimiliki oleh seorang co-founder:

Mempunyai keterampilan komunikasi yang baik

Tidak hanya founder, sosok co-founder yang lebih mudah didekati adalah mereka yang punya keterampilan komunikasi yang baik. Tidak hanya lewat ranah digital, sosok ini juga harus bisa menjelaskan keinginan mereka secara tatap muka dengan efektif. Jadi, para pekerja di perusahaan tidak perlu bingung dan bertanya bolak-balik demi mengecek kebenaran instruksi.

Bisa memimpin, berdampingan dengan founder

Ibarat wakil kapten kapal, seorang co-founder harus bisa memimpin, berdampingan dengan founder. Tidak cuma berperan sebagai pengganti bila si pendiri sedang absen kerja atau tidak ada di tempat, sosok ini juga harus satu pemikiran dengan si pendiri.

Agar instruksi jelas dan tidak terjadi miskomunikasi, dua sosok penting dalam perusahaan ini harus sepakat dalam banyak hal. Jangan sampai instruksi dari si founder adalah A, ternyata si co-founder malah menginstruksikan B. Hindari kebingungan antarstaf yang sama sekali tidak perlu.

Mempunyai keahlian memecahkan masalah, terutama dengan kepala dingin

Yang namanya perusahaan pasti tidak akan pernah sepi dari berbagai masalah. Agar lebih tanggap menanggapinya tanpa mudah panik, gantilah kata “masalah” dengan “tantangan” di dalam benak. Jadi, saat berusaha mengatasinya, seorang co-founder dapat berpikir lebih jernih meskipun sedang didera krisis.

Dengan keahlian ini, mereka yang berada dalam posisi ini dapat meringankan beban kerja founder. Perusahaan akan tetap berjalan bila kedua pemimpin bekerja sama dengan baik.

Proses menjadi seorang founder maupun co-founder memang tidak pernah mudah. Justru, di sinilah tantangannya. Keduanya harus siap menghadapi berbagai masalah dan sigap mengatur siasat. Ingat, di dalam perusahaan, banyak karyawan yang bergantung pada kesigapan dua sosok ini dalam memajukan perusahaan.

Baca Juga:

About Phone

Check Also

contoh Portofolio Kerja yang Tersedia Online

Inspiratif! Mengintip Contoh Portofolio Kerja yang Tersedia Online

Saat melamar pekerjaan, portofolio adalah salah satu hal penting yang perlu ikamu siapkan. Dengan portofolio …