Merupakan istilah dalam dunia bisnis, omzet dan profit berkaitan erat dengan keberhasilan suatu bisnis. Keduanya juga dikatakan sebagai salah satu tolok ukur sukses atau tidaknya sebuah usaha. Sayangnya, banyak yang masih bingung mengenai perbedaan omzet dan profit ini.
Secara sederhana, jika omzet merujuk merujuk pada laba atau keuntungan kotor, maka profit lebih dikenal dengan laba bersih.
Berikut ini penjabaran lebih lengkapnya. Namun, sebelumnya, ada baiknya melihat ulasan masing-masing terlebih dahulu.
Definisi Omzet
Definisi pertama diberikan oleh Investopedia. Omzet adalah sebuah konsep akuntansi yang menghitung seberapa cepat suatu usaha menjalankan operasinya atau menjual barang – produk dan jasanya.
Secara umum, pengertian omzet adalah jumlah uang yang diperoleh dari keseluruhan proses operasional suatu usaha. Lebih tepatnya, pendapatan dari hasil penjualan barang (produk atau dagangan) atau jasa tertentu selama suatu masa jual.
Disebut pula laba atau pendapatan kotor (laba bruto), jumlah yang diperoleh tersebut belum dikurangi HPP dan banyak biaya lainnya.
HPP di sini adalah harga pokok penjualan atau harga pokok produksi. HPP merupakan jumlah yang dikeluarkan untuk pengeluaran dan beban. HPP ini bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan menghasilkan produk atau jasa.
Oleh karenanya, omzet dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk menilai atau menentukan apakah suatu usaha (perusahaan) merupakan usaha skala kecil, menengah, atau besar.
Definisi Profit
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profit dapat disamakan dengan keuntungan. Mengacu pada bahasa Inggris, profit ini juga diartikan dengan sebutan laba.
Pengertian lain untuk profit adalah pendapatan atau laba bersih perusahaan. Angka atau jumlah profit ini diperoleh dari pendapatan yang dihasilkan dari penjualan selama periode tertentu.
Angka tersebut kemudian dikurangi dengan HPP dan biaya teknis lainnya, seperti gaji karyawan, listrik, perlengkapan, air, dsb. Termasuk pula di sini adalah potongan harga (diskon) dan pengembalian yang dilakukan pembeli.
Investopedia mendefinisikan profit sebagai manfaat finansial yang diperoleh ketika pendapatan yang dihasilkan dari suatu usaha (bisnis) lebih besar dari pengeluaran, biaya, dan pajak.
Profit pada bisnis skala kecil akan masuk ke kantong si pemilik bisnis. Sementara itu, untuk perusahaan publik atau skala besar, perusahaan memiliki kewajiban membayar profit ke para pemegang saham. Ini yang umumnya disebut dividen.
Perbedaan Omzet dan Profit
Setelah melihat ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa omzet dan profit memang berbeda. Berikut ini beberapa faktor yang membedakan keduanya.
Definisi atau pengertian
Omzet merupakan total pendapatan suatu usaha atau perusahaan sebelum dikurangi biaya – pengeluaran, biaya operasional, dan pajak.
Sementara itu, profit adalah keuntungan atau labar bersih yang didapat yang telah dikurangi biaya-biaya seperti tersebut di atas.
Cara penghitungan
Perbedaan kedua terkait cara mereka dihitung.
Jika omzet dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan, maka profit diperoleh dengan menghitung pendapatan yang dikurangi harga pokok penjualan atau HPP (harga pokok produksi).
Informasi tambahan untuk kamu, HPP di sini merupakan jumlah pengeluaran dan beban yang dikeluarkan, baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk menghasilkan produk atau jasa.
Jumlah atau besarnya
Menilik definisi keduanya, omzet seharusnya akan lebih besar daripada profit. Secara logika, omzet tidak berbanding lurus dengan profit.
Namun menariknya, suatu perusahana bisa mendapatkan omzet dan profit pada satu waktu sekaligus. Ini khususnya dapat dilihat pada penjualan yang terus meningkat dan cash flow yang sehat.
Sekilas tentang Manfaat
Omzet dan profit ini sangat berkaitan dengan peningkatan bisnis. Pelaku usaha bisa mendapatkan beberapa manfaat ketika memahami keduanya.
Mengenal omzet dan profit lebih dalam dapat membantu persiapan dan penghitungan keuntungan dan kerugian (laba rugi).
Tak hanya itu, keduanya secara tidak langsung memberitahu kamu jika ada masalah kualitas atau produksi. Misalnya, ketika omzet rendah, secara tidak langsung kamu dapat menduga bahwa ada penurunan kualitas atau layanan. Dengan begitu, kamu bisa langsung memperbaikinya.
Selain itu, omzet rendah ini juga bisa memberitahu pemilik usaha untuk melakukan penyesuaian pengeluaran. Sebaliknya, jika omzet tinggi, ini memberikan peluang bagimu untuk melakukan investasi.
Sekarang, sudah lebih paham tentang perbedaan omzet dan profit, kan? Ketika seorang pelaku usaha menyebutkan jumlah omzetnya, berarti itu tidak sama dengan profit. Sekali lagi, omzet merupakan laba kotor dan profit adalah laba bersih.