Apa itu iOS? Ini Sejarah iOS dan Perbedaannya dengan Android

Kalau kamu pengguna iPhone, kamu pasti sudah familiar dengan iOS. Tapi tahukah kamu, sistem operasi ini bukan cuma sekadar “mesin” di balik layar iPhone? iOS adalah jantung dari seluruh ekosistem Apple yang menghubungkan iPhone dengan iPad, Mac, Apple Watch, hingga Apple TV.

Banyak yang mengenal iOS hanya sebagai antarmuka elegan atau sekadar pembaruan tahunan dari Apple. Padahal, di balik tampilannya yang simpel, ada sejarah panjang, strategi teknologi yang matang, serta filosofi desain yang sangat berbeda dari sistem lain seperti Android. Perjalanan iOS dari versi pertamanya di tahun 2007 sampai versi terbaru hari ini adalah potret bagaimana Apple menjaga konsistensi dan inovasi secara bersamaan.

Di artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam dunia iOS—bukan sekadar fitur, tapi juga pengalaman nyata pengguna, kelebihan dan kekurangannya, serta siapa saja yang paling cocok menggunakannya. Mari mulai dengan pertanyaan paling mendasar: sebenarnya, apa itu iOS?

Apa Itu iOS?

iOS adalah sistem operasi mobile yang dikembangkan khusus oleh Apple Inc. untuk perangkat keras buatan mereka sendiri. Nama “iOS” mungkin sudah sangat melekat di telinga kita hari ini, tapi dulu, sistem ini dikenal sebagai “iPhone OS” dan pertama kali diluncurkan bersamaan dengan iPhone generasi pertama pada 29 Juni 2007.

Salah satu hal yang membedakan iOS sejak awal adalah pendekatannya yang tertutup. Sistem ini menggunakan kernel hybrid bernama XNU (berbasis Darwin BSD) dan hanya bisa dijalankan di perangkat Apple, tidak seperti Android yang terbuka dan bisa dipakai oleh banyak merek. Hasilnya? Apple bisa mengontrol setiap aspek dari software dan hardware, menciptakan pengalaman yang lebih konsisten dan stabil.

Seiring waktu, iOS tidak hanya mendukung iPhone saja. Apple memperluas dukungannya ke iPod Touch (2007) dan iPad (2010), menjadikannya bagian penting dari seluruh ekosistem Apple. Meskipun Android lebih dominan dari sisi pangsa pasar global, iOS tetap menjadi pesaing kuat dengan basis pengguna yang loyal, update software yang rapi, dan standar keamanan yang tinggi.

Namun, iOS bukan sekadar operating system. Lebih dari itu, ia adalah fondasi dari bagaimana Apple mendesain pengalaman pengguna: mulai dari navigasi, tampilan, performa, hingga integrasi antar perangkat. Semua itu membuat iOS tidak hanya dilihat sebagai perangkat lunak, tetapi bagian dari identitas Apple itu sendiri.

Sejarah Singkat iOS

Sama seperti Android, iOS pun memiliki banyak versi sejak pertama kali dipatenkan. Menurut Steve Jobs, iOS merupakan turunan dari Mac OS X yang kemudian dikembangkan khusus untuk mobile, sehingga lahirlah iOS versi pertama pada tahun 2007 dengan nama iPhone OS 1.

Pada saat itu juga perangkat mobile iPhone 3G pertama diluncurkan. Pada versi iPhone OS 1, Apple hanya menyediakan aplikasi-aplikasi buatannya. Jadi, belum ada App Store untuk pihak ketiga seperti sekarang.

Hal ini karena iOS merupakan sistem operasi yang dikembangkan secara tertutup atau close source. Namun, pada versi berikutnya yaitu iPhone OS 2 yang rilis pada tahun 2008 sudah dilengkapi dengan App Store.

Tahun berikutnya yaitu tahun 2009, Apple pun merilis iPhone OS 3 sekaligus iPhone 3GS. Pada pembaharuannya ditambahkan fitur copy paste serta pembayaran dalam aplikasi atau IAP (in App Purchase).

Barulah pada tahun 2010 iPhone OS berubah nama menjadi iOS sekaligus merilis update fiturnya. Fitur terbaru dari iOS 4 adalah dapat menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan atau multitasking. Selain itu juga dapat dijalankan pada iPad touch yang pertama kali launching pada tahun yang sama.

Selanjutnya, iOS 5 dirilis pada tahun 2011 dengan perubahan yang cukup signifikan untuk perangkat iOS. Pasalnya, pada versi inilah mulai dikenalkannya iMessage, iCloud, dan Siri.

iOS 6 diperkenalkan pada tahun 2012 sekaligus dengan perilisan iPhone 5. Untuk iOS versi ini Apple maps mulai bisa digunakan. Akan tetapi pada saat diluncurkan, fitur Apple maps ini tidak mendapat respon positif dari pengguna.

Tahun 2013 terdapat lebih banyak update pada iOS 7 yang diperkenalkan melalui iPhone 5s. Pada versi ini terdapat beberapa fitur baru seperti Control Center, Airdrop, serta Touch ID.

Di tahun berikutnya, iOS pun kembali merilis update dengan memberikan lebih banyak fitur baru. Fitur-fitur tersebut diantaranya iCloud, Family Sharing, Health App, dan Continuity. Update iOS 8 ini dibarengi dengan dirilisnya iPhone 6 pada tahun 2014.

iOS 9 dirilis secara bersamaan dengan iPhone 6s dan 6s Plus untuk memperkenalkan fitur terbarunya, salah satunya adalah 3D touch. Selain itu juga terdapat beberapa aplikasi tambahan seperti News dan Wallet.

iOS 10 mendapatkan lebih banyak update yang membuat penggunanya menjadi lebih mudah dalam memakai iPhone. Pada versi ini API Siri mulai dikenalkan pada para pengembang aplikasi. Selain itu, terdapat update pada lock screen dan aplikasi bawaan lainnya.

Pada tahun berikutnya, tepatnya tahun 2017 update iOS terbaru pun dirilis. Pada iOS versi 11 ini menambahkan fitur notification center pada lock screen. Jadi, pengguna dapat langsung melihat notifikasi yang masuk melalui lock screen.

Lalu, update iOS yaitu iOS 12 pada tahun 2018 merupakan iOS versi terakhir yang digunakan sampai dengan sekarang. Tidak terlalu banyak perubahan pada versi ini karena lebih memprioritaskan performa dan stability.

Di dekade berikutnya, arah pengembangan iOS makin jelas: personalisasi, produktivitas, dan integrasi. Dark Mode, Widgets, App Library, dan Live Text jadi bukti kalau iOS tidak hanya nyaman digunakan, tapi juga relevan mengikuti kebutuhan zaman. Bahkan di versi terbaru, iOS 18, Apple mulai membuka jalan ke era AI lewat <strong>Apple Intelligence</strong>—fitur berbasis kecerdasan buatan yang berjalan langsung di perangkat, bukan di cloud.

Perbedaan iOS dan Android

Perbedaan iOS dan Android

iOS dan Android merupakan dua sistem operasi yang banyak digunakan sampai dengan saat ini. Keduanya tentu memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berikut ini adalah beberapa perbedaan iOS dan Android.

1. Pengembang

Android merupakan sistem operasi yang dikembangkan oleh Google dan bersifat open source. Sedangkan iOS dikembangkan oleh Apple dan bersifat close source.

2. Aplikasi

Pada awalnya, Apple hanya menyediakan aplikasi bawaan yang dikembangkan sendiri oleh Apple. Namun, semenjak App Store diluncurkan, komunitas pun dapat mengembangkan aplikasinya melalui App Store. Namun, pengembang aplikasi harus membayar setiap tahun.

Selain itu, sebelum aplikasi dapat diakses oleh pengguna, Apple akan melakukan tes terlebih dahulu. Tes tersebut pun dilakukan oleh profesional dan akan memakan waktu 2 hingga 4 minggu.

Sementara itu untuk Android terdapat Play Store yang menjadi wadah aplikasi pihak ketiga. Untuk masuk ke Play Store pun cenderung lebih mudah karena aplikasi di tes oleh sistem Google Play. Jadi, meskipun terdapat error saat pengetesan oleh sistem aplikasi masih tetap bisa masuk ke Play Store.

Jika terdapat error pada saat tes tapi masuk ke Play Store artinya pengguna Android untuk versi tertentu masih bisa menggunakannya. Selain itu, pengembang aplikasi hanya perlu membayar sekali untuk masuk ke Play Store.

App Store yang dikembangkan pada iOS memang terkesan menyulitkan pengembang aplikasi. Namun, hal tersebut adalah salah satu upaya Apple agar pengguna lebih aman dari virus dan mendapatkan kualitas premium.

Sedangkan pada Play Store, aplikasinya bersifat freemium. Artinya aplikasi dapat diakses secara gratis namun menampilkan iklan.

Kelebihan iOS

Fungsi iOS layaknya seperti nyawa untuk perangkat iPhone, iPad, dan Apple TV. Sebab, dengan adanya perangkat keras ini semua perangkat tersebut dapat dijalankan. iOS yang merupakan sistem operasi khusus dari Apple memiliki banyak kelebihan dibandingkan OS lainnya yaitu sebagai berikut.

  1. iOS sudah mendukung fitur iCloud sehingga data-data pada iPhone bisa dikembalikan meskipun berbeda device.
  2. Dengan iOS, iPhone dapat terhubung dengan perangkat MacBook maupun iPad.
  3. Update aplikasi cenderung lebih cepat karena pengembang biasanya lebih mengutamakan update pada perangkat iPhone dibanding Android.
  4. Meski dapat memasang aplikasi dari pihak ketiga, pada iOS lebih aman karena melalui pemeriksaan ketat dari Apple. Sehingga pengguna tidak perlu khawatir malware dan error akibat aplikasi yang terpasang.

Kekurangan iOS

Meski memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan OS lainnya, iOS juga masih memiliki beberapa kekurangan seperti berikut.

  1. Hanya bisa dipakai pada perangkat mobile dari Apple yang harganya lebih mahal dibanding produk yang menggunakan Android.
  2. Transfer data terbatas untuk sesama pengguna iOS saja sehingga cukup menyulitkan untuk pertukaran data dengan Android. Namun, kini sudah bisa disiasati dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga di App Store.
  3. Sebagian besar aplikasi pada App Store berbayar karena bersifat premiu, sehingga tidak sedikit yang menggunakan aplikasi bajakan.
  4. Biasanya update dilakukan sekaligus dengan perilisan perangkat baru sehingga perangkat lama tidak mendapatkan update iOS terbaru. Hal ini karena biasanya update disesuaikan dengan perangkat yang dirilis.

Itulah penjelasan lengkap mengenai iOS yang dikembangkan oleh Apple. Jadi, dapat disimpulkan bahwa iOS adalah sistem operasi khusus produk Apple. Meski memiliki kelebihan dibanding OS lainnya, iOS juga memiliki kekurangan yang terus diperbaiki oleh pengembangnya.

Tinggalkan komentar