Pengertian ROM, Jenis dan Fungsinya

 

ROM adalah salah satu media penyimpanan di sebuah perangkat smartphone maupun PC atau laptop yang memiliki peranan penting untuk menyimpan berbagai jenis file. Berbeda dengan RAM yang sifatnya sementara, ROM dapat menyimpan data secara permanen. Apa saja fungsi dan cara kerjanya?

Apa itu ROM?

ROM merupakan singkatan dari Read Only Memory yang biasanya dipakai sebagai media penyimpanan data sebuah perangkat. ROM biasa dikenal dengan memori internal yang sifatnya permanen. Namun, Anda tidak bisa mengotak-atik sistem yang telah diisi pada media penyimpanan ini termasuk meng-upgrade-nya.

Jika menginginkan kapasitas ROM yang lebih besar, maka harus membeli yang baru. Meskipun listrik padam dan perangkat sedang tidak berjalan, data-data yang di simpan di media penyimpanan ini tidak akan hilang data tetap aman. Anda masih bisa membukanya kembali setelah menghidupkan perangkat kembali.

Program yang terdapat di dalam ROM pada umumnya merupakan bawaan yang sudah disetel secara langsung oleh pabrik pembuatnya. Media penyimpanan satu ini juga bisa Anda gunakan untuk menyimpan firmware atau perangkat lunak yang berhubungan dengan perangkat keras.

Dari segi bentuk fisik, ROM dan RAM dibuat dengan bentuk yang sama yakni berupa chip. Peran ROM juga tidak kalah penting dengan RAM, karena media penyimpanan ini berfungsi untuk menyimpan berbagai jenis file data baik berupa foto, video, maupun teks dokumen.

Jenis-jenis ROM

Media penyimpanan ini diberi nama Read Only Memory karena merupakan memori semikonduktor solid-state yang hanya bisa membaca data tersimpan dan tidak bisa menulisnya. Berikut ini jenis-jenis ROM yang perlu Anda ketahui, di antaranya:

  1. Programmable (PROM)

Jenis ROM satu ini merupakan memori penyimpanan yang datanya hanya bisa ditulis satu kali saja oleh pengguna. PROM diproduksi dalam bentuk memori kosong, sedangkan ROM sudah diprogram selama proses pembuatan oleh pabriknya.

Jika Anda membeli PROM maka masih memerlukan perangkat khusus lagi berupa PROM programmer atau burner. Tujuannya agar bisa menulis data pada PROM yang masih kosong atau blank melalui proses burning tersebut. Jenis ini hanya bisa diprogram satu kali setelah pembuatan.

  1. Mask (MROM)

Jenis Mask Read Only Memory ini merupakan ROM pertama yang berisi kumpulan instruksi atau data yang telah diprogram dan masih dengan kabel. Alat penyimpanan yang satu ini sifatnya non flashable sehingga tidak dapat di-upgrade dan ditulis ulang. Data biasanya akan dimasukkan pada sebua mask saat perakitan.

MROM termasuk dalam kategori yang tidak fleksibel ketika digunakan sehingga tergolong jarang yang menggunakannya lagi. Terlebih lagi harganya juga tergolong mahal.

  1. Electrically Erasable Programmable (EEPROM)

Sesuai namanya, jenis ROM satu ini dapat menghapus data dan program menggunakan suatu perintah. Salah satu jenisnya adalah Flash Memory yang biasanya digunakan pada konsol video game, kamera digital, dan chip BIOS.

  1. Erasable Programmable (EPROM)

Jenis Erasable Programmable Read Only Memory masih bisa diprogram kembali maupun dihapus datanya. EPROM terbagi ke dalam dua jenis lainnya, yaitu sebagai berikut:

  • Ultraviolet EPROM dapat menghapus menggunakan sinar ultraviolet
  • Electrical EPROM dapat menghapus data dan mengisi uang menggunakan aliran listrik

EPROM termasuk jenis yang aman karena tidak dapat dirusak oleh sebuah virus. Bahkan tidak akan mudah rusak hanya karena pulsa listrik. Sayangnya, jenis ini tidak dapat dimodifikasi ulang maupun di-upgrade.

  1. Compact Disc (CD-ROM)

Alat ini memiliki bentuk lingkaran dan sering digunakan untuk menyimpan data. CD-ROM bisa Anda gunakan untuk membaca data maupun burning data CD. Biasanya di perangkat seperti PC atau laptop sudah ada slot untuk tempat CD ini.

Fungsi ROM

Sama halnya dengan bagian perangkat lainnya, ROM juga memiliki fungsi yang krusial. Berikut ini beberapa fungsi ROM yang perlu Anda ketahui, di antaranya:

  1. Tempat Kode Booting Tersimpan

Booting terjadi ketika layar laptop memunculkan tulisan seperti Press to enter BIOS (Basic Input-Output System). Di dalamnya terdapat kode-kode agar pengguna dapat menyalakan perangkat komputer. BIOS ini nantinya akan membaca hardware yang terpasang di dalamnya.

Semua data yang berhubungan dengan booting akan tersimpan dalam ROM. Jenis yang sering digunakan untuk fungis ini adalah EEPROM. Jika ternyata hardware perangkat tersebut tidak dapat terbaca, artinya ada masalah pada perangkat karena tidak berfungsi dengan baik.

  1. Alat Distribusi Software

ROM memiliki fungsi sebagai alat penyimpanan permanen untuk mendistribusikan perangkat lunak komersial. Itulah mengapa, software disimpan di dalam ROM karena alat ini dinilai dapat mencegah kerusakan saat melakukan instalasi software tersebut ke perangkat.

Cara Kerja ROM

Cara kerja ROM pada dasarnya adalah mengusung prinsip input-output. Saat pengguna memasukkan data-data dalam bentuk software default pabrik, data akan disimpan secara permanen untuk menjadi output device.

Data yang telah tersimpan tersebut tidak akan hilang dan tetap tersimpan meskipun tegangannya dimatikan. Sehingga media penyimpanan ini sering digunakan untuk menyimpan program atau software. Memori yang sudah di program ini hanya bisa ditulis sekali saja.

Muatan yang terdapat di dalam ROM memang dimaksudkan untuk penyimpanan dengan basis yang permanen atau tetap. Itulah mengapa ROM menjadi sulit dan bahkan sulit untuk menghapus isi yang terdapat di dalamnya. Semakin besar kapasitas ROM, maka semakin leluasa Anda untuk menyimpan berbagai jenis file.

Dengan mengetahui pengertian ROM adalah media penyimpanan yang sifatnya permanen di dalam perangkat, maka bisa menjadi salah satu pertimbangan utama sebelum membeli. Hal ini penting sekali agar perangkat yang Anda beli dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Baca Juga:

About Devi Murti

Check Also

Apa Fungsi VGA

Apa Fungsi VGA dalam Berbagai Perangkat? Ini Jawabannya!

VGA, yang sering disebut sebagai kartu grafis atau adaptor grafis, berperan krusial dalam memproses dan …